Daftar isi
01. Dewi Adiati 10. Dewi Dhanwantari
02. Dewi Diti 11. Dewi Parvati
03. Dewi Durga 12. Dewi Radha
04. Dewi Gangga 13. Dewi Ratih
05. Dewi Gayatri 14. Dewi Saranya
06. Dewi Laksmi 15. Dewi Tapati
07. Dewi Kamaratih 16. Dewi Tara
08. Dewi Daksayani 17. Dewi Saraswati
9. Dewi Kali 18. Dewi Sawitri 19. Dewi Lalitha 20. Dewi Pertiwi
01. Dewi Adiati
Menurut Agama Hindu Aditi (sansakerta अदिती; Aditī) adalah ibu para dewa istri bagi Resi Kasyapa. Menurut kitab Purana, ia merupakan salah satu putri Daksa dan Pancajani. Keturunan Aditi disebut dengan Aditya (12 dewa matahari), para Rudra dan para Basu
Para Aditya sering bertengkar dengan para Detya yang merupakan saudara tiri mereka. Pemimpin para Detya bernama Mahabali,
yang senang mengumumkan perang terhadap para dewa. Ia menyerang
kediaman Indra dan mengusir para dewa yang ada di sana. Karena tidak
tahan melihat penderitaan anaknya, Aditi memohon bantuan Wisnu
dengan cara bertapa selama ribuan tahun. Wisnu terkesan dengan tapa
yang dilakukan oleh Aditi lalu menampakkan diri untuk menanyakan
permohonan Aditi. Aditi memohon agar Wisnu bersedia mengalahkan Mahabali
dan memulihkan Triloka (tiga
dunia) dari penjajahan para raksasa. Permohonan tersebut dikabulkan oleh
Wisnu. Ia menjelma sebagai putra Aditi, yang dikenal sebagai wamana atau brahmana kecil.
02. Dewi Diti
02. Dewi Diti
Diti (Sanskerta : दिती; Ditī) adalah nama salah satu putri Dalsa dalam mitologi Hindu Ia menikah dengan Resi Kasyapa dan berputra Hiranyaksa dan Hiranyakasipu. Kedua raksasa tersebut dijuluki Detya, demikian juga keturunannya. Mereka (para Detya) terkenal sebagai musuh para dewa. Dua putra Diti, yaitu Hiranyakasiku dan Hiranyakasipu merupakan reinkarnasi dua penjaga gerbang Waikuntha, yaitu Jaya dan Wijaya. Pada suatu zaman, Hiranyaksa mencoba menenggelamkan Pertiwi (bumi) ke dalam lautan kosmik, namun usaha tersebut digagalkan oleh Dewa Wisnu yang menjelma sebagai Wiraha (babi hutan). Pada saat itu juga, Hiranyaksa dibunuh oleh Waraha. Kemudian putra Diti yang lain, yaitu Hiranyakasipu,
menjadi raja para Detya. Ia menghentikan segala bentuk pemujaan kepada
Tuhan karena membenci Wisnu. Akhirnya, Wisnu menjelma sebagai untuk membunuh Hiranyakasipu.
03. Dewi Durga
Durga
|
|
Menurut kepercayaan umat Hindu, Durga (Dewanagari: दुर्गा) adalah istri Siwa. Dalam agama Hindu,
Dewi Durga (atau Betari Durga) adalah ibu dari Dewa Ganesa dan
Dewa Kumara (Kartikeya).
|
|
Dewi kemenangan
|
|
Dewanagari:
|
दुर्गा
|
Ejaan Sanskerta:
|
Durgā
|
Golongan:
|
|
Kediaman:
|
|
Senjata:
|
|
Pasangan:
|
|
Wahana:
|

Menurut kepercayaan umat Hindu, Durga (Dewanagari : दुर्गा) adalah istri Siwa. Dalam agama Hindu, Dewi Durga (atau Betari Durga) adalah ibu dari Dewa Ganesha dan Dewa Kumara (Kartikeya). Ia kadangkala disebut Uma atau Parwati.
Dewi Durga biasanya digambarkan sebagai seorang wanita cantik berkulit
kuning yang mengendarai seekor harimau. Ia memiliki banyak tangan dan
memegang banyak tangan dengan posisi mudra, gerak tangan yang sakral yang biasanya dilakukan oleh para pendeta Hindu.
Di Nusantara, Dewi ini cukup dikenal pula.Candi Prambanan di Jawa Tengah, misalkan juga dipersembahkan kepada Dewi ini.
04. Dewi Gangga
04. Dewi Gangga
Gangga (Sanskerta dan Hindi गंगा ; Gaṅgā) atau Ganges
(ejaan orang barat) adalah nama seorang Dewi dalam agama Hindu
yang dipuja sebagai dewi
kesuburan dan pembersih segala dosa dengan air suci yang dicurahkannya. Ia juga
merupakan Dewi sungai suci Sungai Gangga di India. Dewi
Gangga sering dilukiskan sebagai wanita cantik yang mencurahkan air di dalam
guci. Umat Hindu
percaya bahwa jika mandi di sungai Ganga
pada saat yang tepat akan memperoleh pengampunan dosa dan memudahkan seseorang
untuk mendapat keselamatan.
Dewi sungai Gangga, dewi yang
membersihkan dosa-dosa
|
|
Dewanagari:
|
गंगा
|
Ejaan Sanskerta:
|
Gaṅgā
|
Nama lain:
|
Jahnawi
|
Golongan:
|
|
Kediaman:
|
|
Wahana:
|
Banyak orang percaya bahwa hasil tersebut
didapatkan dengan mandi di sungai Gangga sewaktu-waktu. Orang-orang
melakukan perjalanan dari tempat yang jauh untuk mencelupkan abu dari
jenazah anggota keluarga mereka ke dalam air sungai gangga pencelupan itu dipercaya sebagai jasa untuk mengantarkan abu tersebut menuju surga. Beberapa tempat suci bagi umat Hindu berada di sepanjang tepi sungai Gangga, meliputi Haridwar, Allahabad dan Benares.
05. Dewi Gayatri
05. Dewi Gayatri
Semua literatur kitab Weda menyatakan bahwa Gayatri merupakan Dewi segala mantra.
Namun keberadaan sang Dewi belumlah tenar di lingkungan masyarakat
Hindu Bali, sebab untuk membentuk personalitas serta siapa dan bagaimana
Beliau, serta dalam hal apa saja Beliau dipuja, masyarakat Hindu Bali
belum banyak yang paham. Untuk itulah melalui artikel ini mencoba
membedah Dewi Ilmu ini dengan sedikit ulasan yang terkesan back to India.
Ada banyak Dewi dalam ikonografi Hindu yang mewakili Ilmu Pengetahuan
dan mantra suci. Kesemuanya memegang banyak atribut yang melambangkan
hal tersebut. Namun dari sekian banyak Dewi, Gayatri adalah yang utama.
Bergesernya Beliau sebagai Dewinya Ilmu Pengetahuan secara murni oleh Bhatari Hyang Aji Saraswati, mungkin disebabkan karena Gayatri lebih menekankan pada aspek Ilmu Pengetahuan secara apuruseya, mantra Weda yang transcendental. Sedangkan untuk Dewi Saraswati, Beliau meramu seluruh Ilmu yang ada, baik para widya dan apara widya.
Dewi Gayatri banyak dipuja di bharatawarsa dan lengkap dengan segala bentuk sadhana
yang khusus ditujukan untuk menghormati Beliau. Dalam wujud Dewi
Gayatri sering terlihat berkepala lima dan dengan mengenakan mahkota
yang berkilauan. Namun mahkota yang tengah-tengah berhiaskan bulan sabit sangat mirip dengan bulan sabit yang dikenakan oleh Bhtara Siwa.
Beliau terlihat dengan sepuluh tangan yang masing-masing memegang; sankha kala, kapak cemeti, genitri, cakra, bunga padma, sakhu kamandalu, gada, sedangkan dua tangan yang berada di depan terlihat dengan posisi abhaya mudra,
memberkati setiap pemuja-NYA dengan lembut dan penuh kasih. Beliau
duduk di atas bunga padma berwarna merah, dan kepala Beliau yang paling
depan ditengah-tengah tepatnya di selaning lelata (antara alis) Beliau
terdapat mata ketiga layaknya mata Bhatara Siwa. Dewi Gayatri juga
sering terlihat dengan sekelompok angsa yang mengitari.
Dewi Gayatri sering disamakan dengan Dewi Savita yang secara harafiah
memiliki arti matahari. Ini sebuah hal yang menunjukan bahwa Tuhan
adalah bersinar dan Dewi Gayatri adalah Dewinya mantra yang memberikan
kecemerlanghan pikiran.
Namun secara umum, mantra Gayatri yang diterima dewasa ini adalah hanya diucapkan sampai kata bhur, bvah, svah, kata maha, janah, tapah, satyam tidak
dikumandangkan sama sekali. Secara terperinci ada banyak mantra Gayatri
untuk setiap Dewata yang berbeda. Dengan demikian, ini menunjukan bahwa
Dewi Gayatri adalah Dewi yang merangkum semua mantra pujian untuk
setiap Dewata. Maka ini juga yang menjadikan bahwa Dewi Gayatri desebut
dengan Dewinya mantra Weda.
Jika Dewi Gayatri dikatakan sebagai Ibunya Weda, maka secara otomatis Dewi Gayatri merupakan sang Dewi jagat raya,
sebab Weda sendiri adalah tidak berbeda dengan dunia nyata dan yang
tidak nyata. Ini dibenarkan sebab dalam sebuah peristiwa, pernah suatu
kali; Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa mengambil rupa sebagai bayi mungil
untuk mendapatkan kasih dari Dewi Gayatri.
Bayi-bayi tri murti ini menangis keras dan membuat sang Dewi kembali.
Anak Ilahi ini ditidurkan dalam sebuah ayunan yang talinya tergantung di
angkasa luar.
06. Dewi Laksmi
06. Dewi Laksmi
| |||||||||||||||||||
Dalam agama Hindu Laksmi (Sanskerta : लक्ष्मी ; Lakshmi) adalah dewi kekayaan, kesuburan, kemakmuran, keberuntungan, kecantikan, keadilan, dan kebijaksanaan.
Dalam kitab-kitab Purana, Dewi Laksmi adalah Ibu dari alam semesta, sakti dari Dewa Wisnu. Dewi Laksmi memiliki ikatan yang sangat erat dengan Dewa Wisnu. Dalam beberapa inkarnasi Wisnu (Awatara) Dewi Laksmi ikut serta menjelma sebagai Sita (ketika Wisnu menjelma sebagai Rama), Rukmini (ketika Wisnu menjelma sebagai Kresna) dan Awamelu (ketika Wisnu menjelma sebagai Wenkateswara).
Dewi Laksmi disebut juga Dewi Uang. Ia
juga disebut "Widya", yang berarti pengetahuan, karena Beliau juga Dewi
pengetahuan keagamaan. Ia juga dihubungkan dengan setiap kebahagiaan
yang terjadi di antara keluarga dan sahabat, perkawinan, anak-anak,
kekayaan, dan kesehatan yang menjadikannya Dewi yang sangat terkenal di
kalangan umat Hindu.
07. Dewi Kamaratih
Dewi Kamaratih atau Ratih adalah dewi cinta/asmara dalam
kepercayaan Hindu Jawa kuna. Ia adalah anak perempuan Daksha dan istri
batara Kamajaya dewa cinta.07. Dewi Kamaratih
Ketika suaminya terbakar api dari mata ke tiga Batara Guru. ia meminta Batara Guru untuk membunuh dirinya sekalian, sebagai wujud kesetiaannya kepada Batara Kamajaya. Ia adalah Dewi yang sangat cantik, sehingga muncul kepercayaan di masyarakat agar melukiskan Dewi Kamaratih pada kelapa muda sewaktu upacara Mitoni, sehingga apabila nanti anak yang lahir adalah perempuan, ia akan secantik Kamaratih.
No comments:
Post a Comment