Ketika suaminya terbakar api dari mata ke tiga Batara Guru. ia meminta
Batara Guru untuk membunuh dirinya sekalian, sebagai wujud kesetiaannya
kepada Batara Kamajaya. Ia adalah Dewi yang sangat cantik, sehingga
muncul kepercayaan di masyarakat agar melukiskan Dewi Kamaratih pada
kelapa muda sewaktu upacara Mitoni, sehingga apabila nanti anak yang
lahir adalah perempuan, ia akan secantik Kamaratih.
08. Dewi Uma atau Dewi Daksayani
08. Dewi Uma atau Dewi Daksayani
Daksayani (Sanskerta : दक्षायणी; Dakshāyaṇī) alias Sati (Sanskerta : सती ; Satī) adalah seorang dewi
dalam agama Hindu yang dipuja sebagai pemberi kebahagiaan dan keutuhan
bagi pasangan suami istri. Daksayani merupakan istri pertama Dewa Siwa
yang kemudian dilahirkan kembali menjadi Parwati. Nama lain Daksayani
yaitu Sati, Uma, Aparna, Siwakamini, dan ribuan nama lainnya; daftarnya
ada dalam kitab Lalitha Sahasranama.
Dewanagari:
|
दक्षायणी
|
Ejaan Sanskerta:
|
Dakshāyaṇī
|
Nama lain:
|
|
Golongan:
|
|
Pasangan:
|
Ritual Sati berasal dari nama lain Daksayani, yaitu Sati. Dalam ritual
tersebut, seorang janda Hindu, membakar dirinya hidup-hidup ke dalam api
pembakaran jenazah suaminya dan dianggap sebagai simbol kesetiaan dan
pengorbanan, seperti legenda Dewi Sati.
09. Dewi Kali
09. Dewi Kali
Artikel ini mengenai Dewi Kālī dalam agama Hindu Untuk kegunaan lain, lihat Kali.
Kali atau Kālī adalah sakti (istri) Dewa Siwa. Kali biasanya digambarkan sebagai seorang wanita berkulit hitam, dan berwajah mengerikan; berlumuran darah dan berkalungkan tengkorak serta ular. Dewi Kali merupakan lambang kematian.
Dewi
kematian
|
|
Dewanagari:
|
काली
|
Ejaan Sanskerta:
|
Kālī
|
Golongan:
|
|
Kediaman:
|
Tempat kremasi mayat
|
Mantra:
|
Om
Krīm Kalyai Namah
|
Senjata:
|
|
Pasangan:
|
|
Wahana:
|
10. Dewi Dhanwantari
Dhanwantari )Dewa nagari : धन्वंतरी; IAST ; Dhanvantari) adalah seorang awatara Wisnu menurut kepercayaan Hindu. Dia muncul dalam kitab Weda dan Purana sebagai tabib para dewa, dan ahli pengobatan menurut Ayurweda. Merupakan tradisi dalam agama Hindu untuk memuja Dhanwantari demi meperoleh kesehatan bagi diri sendiri maupun orang lain.Sastra Hindu seperti misalnya Purana mengatakan bahwa Dhanwantari muncul dari lautan susu saat para dewa dan asura mencari tirta amerta
Awatara Wisnu sebagai dewa
pengobatan dan Ayurweda
|
|
Dewanagari:
|
धन्वंतरी
|
Ejaan Sanskerta:
|
Dhanvantari
|
Golongan:
|
11. Dewi Parwati
| |||||||||||||||||||
Parwati (Sanskerta : पार्वती; Pārvatī) adalah salah satu dewi dalam agama Hindu. Menurut mitologi Hindu, Parwati merupakan puteri dari raja gunung bernama Himawan dan seorang apsari bernama mena. Parwati dianggap sebagai pasangan kedua dari Siwa, Dewa pelebur dan penghancur dalam agama Hindu. Parwati juga merupakan ibu dari Ganesha dan Kartikeya (Skanda). Beberapa aliran meyakininya sebagai adik dari Wisnu dan banyak pengikut aliran filsafat Shakta, meyakininya sebagai dewi yang utama. Dalam susastra Hindu Parwati juga dihormati sebagai perwujudan dari Sakti atau Durga.
12. Dewi Radha
12. Dewi Radha
| |||||||||
Untuk tokoh lain yang bernama sama, lihat Radha (Mahabharata)
Radha (Devanagari : राधा; Rādhā) adalah kekasih utama Kresna dalam Srimad Bhagavatam dan Gita Govinda dalam agama Hindu. Dalam beberapa tradisi Waisnawa agama Hindu, Radha dipandang sebagai dewi yang utama, seringkali dipuja sebagai inkarnasi dari Dewi. Radha hampir selalu dilukiskan bersama Kresna dan roman muka menarik hati dalam teologi agama Gaudiya Waisnawa, sekarang, yang memandang Radha sebagai Dewi atau Sakti
yang paling asli. Hubungan Radha dengan Kresna diberikan secara detail
dalam sastra seperti Brahma vaivarta Purana, Garga Shamhita dan Brihad Gautamiya tantra. Radha juga merupakan objek utama pemujaan dalam Nimbarka Sampradaya.
13. Dewi Ratih
Dewi Ratih adalah seorang dewi bulan dalam kebudayaan Hindu Jawa dan mitologi Bali. Dikatakan juga bahwa ia adalah dewi kecantikan13. Dewi Ratih
Mitos terkenal mengennai dewi Ratih adalah tentang gerhana bulan Pada saat gerhana, dewi Ratih yang berlari di kahyanan tertangkap oleh Kala Rau. Ia dikejar karena ialah yang memberi tahu dewa Wisnu bahwa Kala Rau hendak minum dari Tirta Amertha (Air kehidupan abadi).
14. Dewi Saranya
14. Dewi Saranya
Menurut Max Muller dan A. Kuhn, Dewi Saranya disamakan dengan Dewi Demeter dalam mitologi Yunani Putra kembar Saranya, yaitu Aswin, disamakan dengan Dioskuri (Castor dan Pollux) dalam mitologi Yunani.
dan ilmu Arsitektur Saranya atau Saranyu (Ajaan Sanskerta : Saraṇyū) adalah nama salah satu istri Dewa Surya dalam mitologi Hindu. Ia merupakan putri Wiswakarma dewa pertukangan Saranya memiliki enam anak. Putra yang sulung bernama Waiwaswata manu. Anaknya yang kedua dan ketiga terlahir kembar buncing, mereka bernama Yama (dewa kematian) dan Yami. Anaknya yang keempat adalah Rewata, dewa para kuda dan anaknya yang terakhir terlahir kembar, disebut Aswin (dewa obat).
Mitologi
Dalam kitab purana
diceritakan bahwa karena tidak kuat terhadap pancaran energi suaminya,
Saranya berencana untuk melarikan diri dari rumahnya. Sebelum
melakukannya, ia menciptakan seorang wanita yang sangat mirip dengan
dirinya. Wanita itu dinamakan Caya, dan
diciptakan untuk berpura-pura menjadi istri Surya saat Saranya pergi
meninggalkan rumah. Saranya juga berpesan bahwa ia tidak boleh
membongkar rahasia tersebut pada siapapun yang tidak mengetahuinya. Caya
menerima perintah tersebut dan berjanji tidak akan membeberkan
rahasianya selama Surya tidak memaksanya maupun tidak menjambak
rambutnya. Setelah kesepakatan antara Saranya dan Caya terjadi, maka
Saranya meninggalkan rumahnya. Ia turun ke bumi, tepatnya ke sebuah
wilayah yang disebut Uttara Kuru. Disana ia mengambil wujud sebagai kuda betina.
Setelah Surya mengetahui bahwa Caya hanyalah tiruan istrinya, maka ia pergi menemui Wiswakarma, mertuanya.
Wiswakarma menjawab bahwa Saranya pergi karena tidak kuat menahan
energi yang dipancarkan oleh Surya. Atas bantuan Wiswakarma, energi yang
dipancarkan oleh Surya dapat dikurangi. Kemudian energi tersebut
dipakai untuk menciptakan senjata Bajra, (dipakai oleh Indra) dan Sudarsana Cakra) (dipakai oleh
Wisnu). Setelah energi yang dipancarkan Surya sedikit berkurang, ia
segera turun ke bumi demi mencari istrinya. Akhirnya ia menemukan bahwa
istrinya berada di Uttara Kuru dalam wujud kuda betina. Untuk
mengimbanginya, maka Surya mengambil wujud sebagai kuda jantan.
Pertemuan keduanya telah menciptakan benih dalam rahim Saranya.
Kemudian, mereka kembali ke kahyangan. Tak lama setelah Saranya pulang,
ia melahirkan sepasang putra kembar. Anak kembar tersebut disebut Aswin, karena ibunya hamil saat berwujud kuda (aswa berarti kuda dalam bahasa Sanskerta.
15. Dewi Tapati
15. Dewi Tapati
Tapati (Dewanagari : तपती: IAST; Tapatī) adalah dewi sungai Tapati (Tapti) di India, menurut kepercayaan Hindu Kitab Purana menyebutkan bahwa ia adalah putri Surya –dewa matahari – dan Saranya – putri wiswakarma, arsitek para dewa. Ia menikah dengan seorang raja bernama Sambarana, dari kalangan Dinasti Chandra. Kisahnya dapat disimak dalam kitab Mahabharata dan Wamanapurana.
Kitab Mahabharata
memiliki kisah pertemuan Tapati dan Sambarana. Diceritakan bahwa pada
saat Sambarana sedang lelah setelah berburu, ia melihat Tapati sedang
berjalan-jalan di tengah hutan. Karena Tapati sangat cantik, Sambarana
jatuh cinta dan berniat menikahinya. Saat Sambarana memanggilnya, Tapati
tidak menoleh. Ia terus berjalan, tidak menghiraukan Sambarana.
Akhirnya Sambarana menyusulnya dan menanyakan asal-usulnya. Sambarana
juga berkata bahwa kecantikannya membuat Sambarana jatuh cinta. Akhirnya
Tapati menjelaskan bahwa ia adalah putri Surya. Ia juga merupakan adik
Sawitri. Ia berkata bahwa bila Sambarana ingin menikahinya, ia harus
meminta restu Surya.
Kitab Wamanapurana memiliki versi yang sedikit berbeda. Dalam kitab itu diceritakan, pada suatu hari, Tapati bersama para bidadari bermain di sebuah hutan yang disebut Waibhraja. Di hutan itu, ia bertemu dengan seorang raja bernama Sambarana dari
Dinasti Barata. Pada saat itu juga, Tapati dan Sambarana jatuh cinta
pada pandangan pertama. Waktu itu, sang raja sedang berburu dengan
mengendarai kudanya. Pesona kecantikan Tapati membuatnya terlena hingga
ia jatuh dari kudanya lalu pingsan. Akhirnya ia ditolong oleh para bidadri dan diantar menuju kerajaannya.
Resi Wasista penasihat Sambarana, datang menghadap Surya
ayah Tapati. Ia berkata bahwa Sambarana sedang jatuh cinta pada Tapati.
Maka dari itu, ia memohon restu agar Sambarana diterima sebagai menantu
Surya. Surya merestui hubungan tersebut. Akhirnya Tapati menikah dengan
Sambarana. Mereka dikaruniai putra yang diberi nama Kuru. Di kemudian hari, Kuru menjadi raja mahsyur. Ia mendirikan Dinasti Kuru dan keturunannya disebut Korawa. Ia juga menyucikan tanah lapang di wilayah India Utara yang hingga kini disebut kurushetra.
16. Dewi Tara
| |||||||||||||
Dalam agama Hindu Tara (Sanskerta : तारा; Tārā) adalah dewi yang kedua di antara sepuluh Mahawidya (Dewi Kebijaksanaan). Menurut tradisi Tantra, ia merupakan penjelmaan dari Mahadewi, Kali atau bahkan Parwati.
Legenda
Ada kisah lisan yang dituturkan turun
temurun mengenai Dewi Tara. Legenda dimulai dengan pengadukan samudra
susu yang dilakukan oleh para dewa dan raksasal Dari proses pengadukan samudra susu, munculah racun mematikan yang kemudian diminum oleh Dewa Siwa
untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran. Setelah meminum racun
tersebut, lehernya menjadi biru dan kekuatannya melemah. Lalu Tara
muncul dan memangku Siwa. Tara menyusuinya, dan air susu yang
dihasilkannya berhasil menjadi penawar racun sehingga Siwa siuman.
Legenda ini seperti kisah Siwa yang berusaha menghentikan keganasan Kali
dengan menyamar menjadi seorang bayi. Saat melihat si bayi, naluri
keibuan yang dimiliki Kali mulai muncul dan ia berhenti menjadi ganas
untuk merawat bayi penjelmaan Siwa.
17. Dewi Saraswati
| |||||||||||||||||||||
Untuk kegunaan lain dari Saraswati, lihat SaraswatI (disambiguasi).
Saraswati (Dewanagari : सरस्वती; IAST : Sarasvatī) adalah salah satu dari tiga dewi utama dalam agama Hindu dua yang lainnya adalah Dewi Sri (Laksmi) dan Dewi Uma (Durga). Saraswati adalah sakti (istri) dari Dewa Brahma, Dewa Pencipta. Saraswati berasal dari akar kata sr yang berarti mengalir. Dalam Regweda V.75.3, Saraswati juga disebut sebagai Dewi Sungai, disamping Gangga, Yamuna, Susoma dan yang lainnya.
18. Dewi Sawitri
Dewi Sawitri dipercaya sebagai dewi yang menerangi hati, dengan
do’a-do’anya yang disebut Gayatri Matram atau Dewi Sawitri Matram.
Sawitri Matram terdiri dari 24 aksara suci, mantra ini tergolong dainika
mantra, yaitu mantra yang dapat dilakukan sehari-hari tanpa ada
pantangan dengan maksud agar terhindar dari perbuatan jahat.
19. Dewi Lalitha
Dalam agama Hindu, Sri Lalitha adalah unsur pradana dalam tingkatan Siwa atau unsur 'yang' dalam Buddha China adalah Dewi Kwan Im, atau Dewi welas asih. Pemuja Dewi Sri Lalitha mengamalkan kitab Sri Lalitha sahasranama.
20. Dewi Pertiwi
Pertiwi (Sanskerta : pṛthvī, atau juga pṛthivī) adalah Dewi dalam agama Hindu dan juga "Ibu Bumi" (atau dalam bahasa Indonesia "Ibu Pertiwi"). Sebagai pṛthivī matā
"Ibu Pertiwi" merupakan lawan dari dyaus pita "Bapak Angkasa". Dalam
Rgveda Bumi dan Langit seringkali disapa sebagai pasangan, mungkin hal
ini menekankan gagasan akan dua paruh yang saling melengkapi satu sama
lain.
Seluruh gambar ini mungkin memiliki hak cipta. maaf jika salah dalam penempatan nama dan gambar
Thank's by AcepCH1000
No comments:
Post a Comment